Rantai-rantai atau
sebagian beberapa rantai tidak dalam bentuk kristal,yang mana
rantai-rantainya tidak tersusun semestinya.
Kita beranggapan bahwa
tokoh ilmuwan berkata bahwa itu dalam tingkat Amorphous.
Jadi Polymer terkristal
benar-benar memiliki dua komponen yaitu bagian terkristal dan bagian Amorphous.
Bagian terkristal ada di
dalam Lamella, sedangkan bagian Amorphous berada diluar Lamella.
Jika melihat gambar pada
sudut yang lebar sebagaimana Lamella, kita dapat melihat bagaimana bagian yang
terkristal dan bagian Amorphous tersusun.
Seperti apa yang anda
ketahui, Lamella muncul seperti jari-jari ban sepeda dari pusat inti
( kadangkala tokoh
ilmuwan kita menyebutnya Lamella adalah Lamellar fibrils ), itu benar-benar
muncul dalam tiga dimensi.jadi dia seperti bidang roda. Lobang bidang roda
disebut Spherulite.
Dalam sampel terkristal
ada berjuta-juta Spherulit.
Diantara Lamella
terkristal ada daerah yang mana
rantai-rantai Polymer tidak tersusun semestinya, daerah yang tersusun tidak
semestinya ini adalah daerah Amorphous seperti yang telah kita bicarakan.
Seperti yang anda lihat
pada gambar, rantai polymer tunggal mungkin merupakan bagian daripada Lamella
terkristal dan juga bagian lamella tingkat Amorphous.
Beberapa rantai baik
mulai dari satu Lamella, melintang pada daerah Amorphous dan bergabung ke
Lamella yang lain, Rantai-rantai ini disebut Tie Molecules.
Jadi anda mengetahui
bahwa tidak semua Polymer terkristal sempurna.
Jika anda membuat plastik
itu sesuatu yang bagus. Bentuk kristal membuat material kuat, tetapi juga bisa
membuat rapuh.
Polymer yang terkristal
sempurna akan menjadikan plastik bekas lebih rapuh.
Daerah Amorphous
memberikan kekerasan Polymer, yaitu kemampuan untuk dibengkok tanapa putus,
akan tetapi untuk membuat serat ( fiber ), kita suka kalau Polymer benar-
benar terkristal., ini
karena fiber ( serat ) adalah kristal yang panjang.
Kebanyakan Polymer adalah
campuran antara daerah Amorphous dan daerah terkristal, akan tetapi ada
bebarapa dengan bentuk kristal yang lebih tinggi atau Amorphous yang lebih
tinggi.
Ini beberpa Polymer yang
cenderung ekstrim :
Polymer yang kristalnya
lebih Polymer yang Amorphousnya lebih
Polypropylene Poly Methyl
metacrylate
Syndiotactic
Polystyrene Atactic
Polystyrene
Nylon Polycarbonate
Kevlar dan Nomex Polyisoprene
Polyketon Polybutadiene
Jadi kenapa harus ada
Polymer yang memiliki Kristal llebih tinggi dan Amorphous yang lebih tinggi ?
Ini karena adanya Struktur Polymer dan tekanan antara molekul.
BENTUK KRISTAL DAN STRUKTUR MOLEKUL
Struktur Polymer akan
berpengaruh terhadap bentuk kristal, jika sesuai semestinya dan teratur maka
ini akan mudah terbentuk kristal., jika tidak maka tidak akan mudah terbentuk
kristal.
Perhatikan pada
Polystyrene untuk memahami bagaimana ini bekerja :
Seperti apa yang anda
lihat daftar di atas, ada dua jenis Polystyrene yaitu Polystyrene Atactic dan
Polystyrene syndiotactic, satu sangat terkrista dan satunya sangat Amorphous.
Polystyrene Syndiotactic sangat
tertata, dengan grop phenyl berada pada
posisi yang bersimpangan sehingga ini
membentuk struktur kristal, sedang
Polystyrene actactic grop phenyl
tidak teratur sehingga tidak membentuk
Kristal, sehingga merupakan
Amorphous.
Polymer atactic lain
seperti Poly ( methyl methacrylate ) dan ( vinyl chloride ) juga meru
Pakan Amorphous, dan
sebagaimana anda inginkan Polymer stereoregular seperti poly -
propylene isotactic dan
Polytetrafluoroethylene adalah sangat kristal.
Contoh lain adalah
Polyethylene, ini bis bentuk kristal atau Amorphous, Polyethylene linear
mendekati terkristal 100%.akan tetapi munculnya cabang-cabang menjadikan tidka
linear sehingga menjadi sangat Amorphous.