Maret 28, 2015

MENGENAL BAHAN POLYESTER DAN TEKNOLOGI POLYESTER : PROSES PEMBUATAN POLYESTER DALAM SKALA INDUSTRI ( I )

PROSES PEMBUATAN POLYESTER DALAM SKALA INDUSTRI

( I )

 

Bahan baku ( Raw Material ) dan bahan pendukung berupa Additive, katalist dll

 

1.        Bahan baku utama adalah PTA( Para Terephthalic Acid ) yang berupa serbuk ( powder ) putih seperti tepung terigu, biasa datang menggunakan baging terbuat dari pp woven dengan kemasan per 1000 kg ( 1 MT ) akan tetapi ada juga yang berbentuk curah dengan truck peti kemas, setelah di uji oleh QC dengan bermacam-macam properties dan memenuhi standart baku mutu yang telah ditetapkan, PTA tersebut dipindahkan dalam penampungan yang dinamakan SILO TANK, dengan sitem tranfer menggunakan tenaga dorong dari gas Nitrogen ( gas Inert ).

2.        Bahan baku Utama ( II ) Mono Ethylene Glycol berbentuk cair bening seperti oil, dan biasa diangkut menggunakan Truck tangki, kedatanganya di uji oleh bagian QC di transfer menggunakan pompa ke dalam Storage tank MG dengan kapasitas teretentu, dan MEG dari storage tank di dihubungkan ke beberapa prepartion tank :

-           Untuk pembuatan slurry atau pasat PTA/MEG

-           Untuk pembuatan larutan Katalist Sb2O3 ( Antimony Trioxide ) atau yang lain.

-           Untuk pembuatan Larutan Inhibitor Asam Phospat dan Toner ( bila diperlukan )

-           Untuk pembuatan Delusteran Titanium dioxide ( TiO2 )

 

Seperti yang telah kami sampaikan pada materi terdahulu, bahan baku harus di analisa agar memenuhi standar yang telah ditentukan sehingga akan menghasilkan proses reaksi yang sempurna, dan kami telah sampaikan item-item parameter yang harus di uji.

Disisni akan kami sampaikan bahan kimia dan alat-alat apa saja untuk melakukan pengujian bahan baku :

 

ANALISA PADA PTA :

No

ITEM ANALISA

UNIT

BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN

ALAT/INSTRUMENT

1

Appearence

-

-

-

2

Acid Number

Mg KOH/g

KOH Ethanolic 0.5 N,

Pyridine, Ethanol, Oxalic Acid dihydrate a.r, Phenolphthalein, Air destilasi

Buret 25 ml dengan standnya, Erlenmeyer 250 ml dengan ground socket NS 29 dan stopernya,Volumetric flask 100 ml,pipet takar 1 ml, gelas ukur 25 ml dan 50 ml, Magnetic stirrer dengan pemanas, pengaduk magnet panjang 50 mm dan  Ф =7.8 mm, pipet tetes

2

Ash ( Kadar abu )

ppm

Silikagel, Pasir laut bebas asam, Asam Nitrat pekat.

Heating plate, Crus platinum t = 35 mm, kedalaman 70 mm,penjepit crus terbuat dari SS

Ujung platinum

Beaker Glas 250 ml

            

3

Kandungan Fe

ppm

Ferric oxide ( Fe2O3 ) a.r,Hydroxylammonium Chloride a.r, HCl a.r

o-Phenanthroline a.r

H2SO4 a.r, Methanol

Larutan Ammonia10%

Air destilasi

Spectrophotometer yang bisa untuk mengukur pada λ 510 nm, Quart Cell dengan ground join dan tutup teflon dengan ketebalan1 cm, Crus Porselin 100 ml, Labu takar 100 ml,Labu takar 250 ml, Labu takar 1000 ml, Beaker 100 ml, Micro buret 5 ml dengan skala 0.01 ml,Pipet takar 5 ml, pipet takar 10 ml, Gelas ukur 100 ml, pH meter dengan elektroda, Hotplate, Mufle Furnace, Alat pemercepat pengabuan

Desicator, Tangpenjepit Crus,dll    

4

4-Carboyl Belzaldehyde

ppm

Mercury a.r untuk Polarography, Potasium Chloride a.r, Larutan Ammonia 25% a.r , Ammonium Chloride a.r, Triton X-100, 4-Carboxyl Benzaldehyde kemurnian diatas 99%, Gas Nitrogen murni, Air destilasi.

Polarograph dengan Stand polarography set, Magnetic stirer, Batang pengaduk magnet p= 25 mm Φ=7.8mm, Labu takar 1 lt, Labu takar 100 ml, gelas ukur 100 ml, pipet takar 30 ml, pipet gondok 10 ml, Mikropipet 1 ,l, Mikroburet 2 mlbotol pencuci gas 250 ml dengan dengan filter plate, Kran pengatur Gas Nitrogen.

5

Moisture ( Kandungan air )

%

Larutan Karl Fischer  ( 1 ml ≈ 5 mg H2O ), Ethylene Glycol Monomethyletherm, Pyridine a.r, Silicagel dengan indikator

Titrator Karl-Fischer komplit, Gelas ukur 1000 ml, Beaker 100 ml, Corong untuk serbuk, Syringe dengan jarumnya.

6

APHA colour dalam 5% larutan DiMethyl Formamide

APHA

Potassium Hexachloroplatinate ( K2PtCl6 ) a.r , Cobalt Chloride ( CoCl2 x 6H2O) a.r, HCl pekat, N.N Dimethylformamide

Air destilasi.

Spectrophotometer yang mampu menukur pada λ 390nm, Cell glas khusus denangan tutup teflon 1 cm, Labu takar 1000 ml, Labu takar 100 ml, beaker 100 ml, Microburet 5 ml dengan skala 0.01 ml

7

Grain ( Partikel )size ditribution

μm

-

Alpine air jet sieve A 200 LS, Vacum cleaner dengan selang penyedot p=2 m, Penyambung Sleeve dan kabel, Compact Filter 1 m2 dengan selang penyedot, Test Sieve unutk Air jet sieve Φ 200 mm, t= 25 mm, mesh Sieve : 0.040 ; 0.090 ; 0.160 ; 0.250;0.500; 0.750 mm

Alat pengukur Vacum, Sieve Cover dengan plexiglass knob, Palu plastik, Kuas, Kaca plate 200x200x3 mm

Dish Evaporasi dari porselin dangan datar bawah Φ 100mm, Timbangan Analitic

8

Volatile mater

%

-

Dish evaporasi dari porselin bagianbawah datar, Timbangan Analitic,Hot plate atau Oven

 

 

 

ANALISA PADA MONOETHYLENE GLYCOL :

No

ITEM ANALISA

UNIT

BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN

ALAT/INSTRUMENT

1

Appearence

-

-

-

2

APHA Colour

APHA

Potassium Hexachloroplatinate ( K2PtCl6 ) a.r , Cobalt Chloride ( CoCl2 x 6H2O) a.r, HCl pekat

Spectrophotometer yang mampu menukur pada λ 390nm- 800nm, Cell glas khusus denangan tutup teflon path length 10 cm, Labu takar 1000 ml, Labu takar 100 mlsejumlah 10 , Beaker 100 ml,

Buret 10ml

3

APHA Colour setelah didiihkan selama 4 jam

APHA

Potassium Hexachloroplatinate ( K2PtCl6 ) a.r , Cobalt Chloride ( CoCl2 x 6H2O) a.r, HCl pekat

Spectrophotometer yang mampu menukur pada λ 390nm- 800nm, Cell glas khusus denangan tutup teflon path length 10 cm, Labu takar 1000 ml, Labu takar 100 ml sejumlah 10 , Beaker 100 ml,Beaker Glas 250 ml,Buret 10ml

Galas Ukur 100 ml, Gelas Ukur 250 ml sejumlah 2 buah,Round Bottom Flask 250ml sejumlah 2 buah yang bisa di hubungkan dengan kondensor balik, Mantel pemanas untuk Round bottom 250 ml,Kondensor balik.   

4

Kandungan Air

%

Larutan Karl Fischer kombinasi, Ethylene Glycol Monoethyl Ether, Pyridine, Molecular sieve, Calcium Chloride

Titrator Karl Fischer, Stirer terbungkus teflon p = 3 cm, Medical Plastic Syring 5 ml dengan jarumnya,Gelas ukur 1000 ml

 

5

Angka Asam( Acid Number )

Mg KOH/gr

Chloroform a.r, Sodium Metalic, Methanol, Larutan Bromo thymol Blue 1 %, Asam Bensoat, Gas Nitrogen, NaOH 30 %, Soda Asbes ukuran 2-5 mm

Microburet 5 ml,

Erlenmeryer 300 ml

Standar ground 45,

Titration head standar ground 45 dengan 3 koneksi

Stirer magnet, batang pengaduk magnet, drying tower, Botol pencuci gas 3 buah, Tabung pengering 2 buah, Labu takar 100 ml, 1000 ml masing-masing 2 buah,Gelas ukur 25 ml dan 100 ml masing-masing 2 buah, pipet takar 1 ml, pipet gondok5 ml

6

Kandungan Aldehyde

ppm

Sodium besulphite a.r

Iodine a.r, Potasium Iodine a.r, Larutan kanji, Arsenic trioxide, Larutan NaOH 1 N, Larutan Asam Sulfat 1 N

Erlenmeyer 300 ml NS 29 sejumlah 2 buah dengan stopernya nS 29, Gelas Ukur 25 ml, Gelas ukur 100 ml,

Pipet gondok 5 ml 2 buah,  pipet gondok 10 ml 2 buah, Pipet ukur 20 ml, pipet ukur 50 ml, Buret coklat 50 ml, Microburet coklat 5 ml, Magnetic stirer, batang pengaduk magnet 3  cm 2buah, Labu takar 100 ml 3 buah, Beaker 100 ml 2 buah, Beaker 150 ml 2 buah, Botol coklat 100 ml, Botol coklat 1000 ml, Crystalizing disc t: 65 mm, Φ: 115 mm, Stopwatch, Termometer. -30ºC  - + 80ºC

 

 

7

Ash Content ( Kadar abu )

ppm

Asam Sulfat pekat,

Silica Gel

Crus porselinΦ:70 mm

Hot Plate, Penjepit Crus

Desicator Yimbangan Analitic.

8

Chloride Content

ppm

Asam Nitrat,

Perak Nitrat, NaCl, Air destilasi

Tabung reaksi panjang 160 mm Φ:16 mm

Pipet gondok 2 ml

Pipet gondok 10 ml

Labu takar 1000 ml

Labu takar 100 ml

Pipet takar 15 ml

9

Sulphate Content

ppm

HCl pekat,

BaCl2x2H2O

Na2SO4, air destilasi

Tabung reaksi panjang 160 mm Φ:16 mm

Pipet gondok 2 ml

Pipet gondok 10 ml

Pipet gondok 5 ml

Labu takar 1000 ml

Labu takar 100 ml

Gelas ukur 500 ml

10

Specific Gravity

20/20ºC

-

Gelas Ukur 500 ml

Hydrometer, Termometer

11

Kandungan Fe

ppm

Ferric oxide ( Fe2O3 ) a.r,Hydroxylammonium Chloride a.r, HCl a.r

o-Phenanthroline a.r

H2SO4 a.r, Methanol

Larutan Ammonia10%

Air destilasi, Methanol

Spectrophotometer yang bisa mengukur pada λ 290 sd λ 830 nm

Cell terbuat dari glas khusus dengan ketebalan layer 5 cm tutup tflon jumlah 2 buah, Crus porcelin 100 ml jumlah 2 buah

Labu takar 250 ml, Labu takar 100 ml,

Labu takar 100 ml jumlah 6 buah,

Beaker 100 ml 6 buah,

Micropipet 5 ml dengan skala 0.01 ml,

Pipet takar 10 ml,

Pipet takar 5 ml 2 buah

Geals ukur 50 ml,

pH meter dengan elektroda, Hotplate,

Burner, Penjepit Crus,

Tripot, pipe clay segitiga

 

 

 

12

Kandungan DiEthylene Glycol

%

Ethyleng Glycol p.a

Diethylene Glycol p.a

Tetra Ethylene Glycol Dimethyl Ether p.a

Gas Chromato graphy deng FID detector,Fractometer F2O dengan recorder, Hamilton syringe 10μl denga jarum 7 cm,

Column Glass panjang  1 m ID ;1.8 mm dengan Fitting teflon cones isi 20% Carbowax 20 M denga support Chromosorb W-AW-DMCS 45/60 mesh,

Pipet tets 1 ml, Erlenmeyer 100 ml standar Ground NS 29 denagn stopernya,

Analitic balance.

 


 

































































Maret 27, 2015

Cara Membuat Larutan Standar Potasium Iodide ( KIO3 ) 0.1 N,Tabel pembuatan laurtan standar asama sulfat ( Sulphuric acid )/ H2SO4



Membuat Larutan Standar Potasium Iodide ( KIO3 ) 0.1 N

Keringakan 10 gr KIO3 a.r pada suhu 120º C selama 1 jam, kemudian timbang dengan tepat sejumlah 5.35 gr dari KIO3 kering tersebut, larutkan dengan 400-500 ml dengan air destilasi dalam labu takar 1 lt, setelah larut tambahkan air destilasi sampai tanda batas volume.

Tabel pembuatan laurtan standar asama sulfat ( H2SO4 )

Kemurnian H2SO4                         : 98 - 98.5 %
Specific Gravity                             : 1.83 - 1.84

Normalitas H2SO4  Volume air dest     Volume H2SO4     Total volume(labu takar )yang diinginkan 1 Lt

0.1 N                         997 ml                      3 ml                   1 liter
0.5 N                         985 ml                      13 ml                 1 liter
1.0 N                         970 ml                      26 ml                 1 liter

Untuk standarisainya lakukan titrasi dengan NaOH yang sudah diketahui normalitasnya.
Menggunakan indikator phenolphtealine


Tabel pembuatan larutan standar Asam Klorida
 ( Hydrochloric Acid ) / HCL
Dari kemurnian 34 %.

Normalitas HCl          Volume air dest.   Volume HCL      Total Volume yang didinginkan 1 Lt

0.02 N                          998 ml                      1.8 ml             1 liter
0.1 N                            991 ml                      9.0 ml             1 liter
0.5 N                            955 ml                      45.0 ml           1 liter
1.0 N                            910 ml                      90.0 ml           1 liter
2.0 N                            820 ml                     180.0 ml          1 liter
3.0 N                            730 ml                     270.0 ml          1 liter
5.0 N                            650 ml                     450.0 ml          1 liter

Standarisainya dengan larutan standar NaOH yang sudah diketahui normalitasnya, menggunakan indikator Phenolphtealine



Semoga bermanfaat dan ikuti terus blog saya, infokan ke yang lain.

CARA MENGOLAH DAUN SINGKONG YANG BENAR AGAR TIDAK KERACUNAN , EMPUK DAN TETAP HIJAU SAAT DIREBUS,MEMUDAHKAN PENGUPASAN KULIT TELUR REBUS,MEMBUAT AWET TELUR MENTAH UNTUK PENYIMPANAN

TIP ATAU CARA MEMASAK DAUN SINGKONG EMPUK DAN TETAP HIJAU SAAT DIREBUS DAN TERHINDAR DARI KERACUNAN

Semestinya orang Indonesia tidaklah asing yang namanya singkong, atau nama lainya adalah ubi akar, ubi sumbu, tanaman ini sangatlah mudah hidup di Indonesia, bahkan cara menanamnya juga sangat mudah, cukup potongan batang ditancapkan dalam tanah dan dibiarkan bisa tumbuh sendiri, singkong bisa diolah menjadi bermacam-macam masakan, direbus di goreng langsung  untuk camilan sambil minum kopi di waktu hujan atau malam hari sambil ngobrol beserta keluarga betapa nikmatnya,paling banyak singkong di buat Getuk, yaitu singkong diredus kemudian dilembutkan dengan cara ditumbuk kemudian di kukus lagi, dan lebih enak lagi dibikin getuk goreng, anda bisa mendapatkan getuk goreng di daerah Banyumas atau Purwokerto, tidak hanya singkongnya saja yang bisa dinikmati, sebenarnya kulit singkong juga bisa diolah untuk campuran masakan Gudeg, atau dibikin keripik kulit singkong, dan hal yang tidak kalah penting yaitu daun singkong.
Daun singkong merupakan sayuran yang bergizi dan enak apabila bisa mengolahnya, namun kadang para ibu rumah tangga tidak sabar karena susah dan lama untuk merebusnya, maka kami berikan tip agar para ibu rumah tangga atau yang memiliki rumah makan padang ( biasanya tidak ketinggalan ada sayur daun singkong ) mudah dalam merebus :
Setiap 3 ikat daun singkong campur dengan 1 sendok minyak jelantah kedalam rebusan tersebut, dan saat merebus kalau sudah mendidih harap di buka tutup panci perebusan dengan tujuan agar zat cianida benar- benar  menguap dan hilang, karena daun singkong mengandung senyawa kimia Cianida yang beracun.( racun sianida merupakan racun yang sangat kuat bahkan kalau melebihi dosis dalam tubuh bisa menyebabkan kematian )

Orang kampung yang memelihara kambing pernah ada yang mengalami bahwa kambingnya mati setelah makan daun singkong, bahkan menurut cerita ada beberapa agen rahasia yang sengaja dibekali kapsul mengandung Sianida, agar apabila tertangkap musuh langsung menelan kapsul tersebut sehingga tidak sempat diinterograsi untuk dikorek keteranganya, maka dari itu dalam memasak daun singkong harus benar-benar hilang senyawa sianidanya, setelah masak baru untuk teman makan diiringi sambal lombok ijo,sambal tomat, atau bisa juga daun singkong dimasak dengan bumbu gulai.


CARA MUDAH PENGUPASAN KULIT TELUR REBUS

Siapa yang tidak kenal telur, yang merupakan hasil produksi dari ayam baik itu ayam petelur atau ayam kampung maupun Bebek, ini merupakan makanan berprotein yang hampir dijumpai dalam masakan setiap hari-harinya,telur bisa dimasak dalam bermacam-macam bentuk olahan, ada yang direbus langsung ada yang digoreng ( bisa diceplok langsung yang bias disebut telor goreng mata sapi, dan ada yang di dadar ), dibuat campuuran martabak,dibuat campuran pembuatan roti dll, disini kita bicarakan masalah telur yang direbus langsung dan  akan tetapi kadang ada yang sedikit jengkel apabila telur rebus yang sudah matang saat dikupas kulitnya lengket, untuk mempermudah dalam pengupasan, saat merebus telur, saat air sudah mendidih, tuangkan sedikit air kapur sirih kedalam rebusan tersebut, kemudian seteleh matang masih panas dimasukan ke dalam air dingin, niscaya akan mudah mengupas kulit telur setelah masak.
Bagaimana mengetaui bahwa telur yang direbus sudah masak ? ambil contoh 1 buah telur yang direbus tersebut, berdirikan diatas meja, kemudian diputar, apabila telur tidak roboh berarti telur sudah masak.


CARA MENGAWETKAN TELUR MENTAH UNTUK PENYIMPANAN


Apabila kita punya telur banyak dan belum ingin di masak segera, agar awet sampai 5 bulan penyimpanan, berikut adalah resepnya :
 Telur dicuci dengan air bersih, kemudian rendam telur-telur tersebut kedalam air kapur sirih yang diberi garam secukupnya, selama dua hari dua malam, kemudian diangkat dan dilap dan simpan pada wadah yang kering dan dalam ruangan yang tidak lembab,  telur-telur tersebut akan tahan sampai 5 bulan lebih.

 

Semoga bermanfaat dan ikuti terus artikel-artikel yang menarik dari website kami selanjutnya

 



 

POLYESTER

INFO LOWONGAN DI PT.BAKRIE CONTRUCTION DAN PT.SAHABAT UTAMA TRACO

Miftakhul Adnan Auliyanto Miftakhul Adnan Auliyanto • 1st • 1s...

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG