Maret 30, 2016

CARA KULIT WAJAH MENJADI KENCANG TIDAK MUDAH KERIPUT

 HINDARI KERIPUT WAJAH ANDA

Memiliki kulit wajah yang halus, kencang dan singset merupakan dambaan setiap wanita baik muda maupun setengah tua apalagi yang sudah tua.
Tentunya akan mengurangi rasa percaya diri tampil didepan umum apabila wanita memiliki wajah yang berkerut-kerut alias keriput, apalagi sebagai publik figur atau orang penting di masyarakat.
Namun jangan kuatir asalkan kita mau berusaha dan telaten, sebagai wanita bisa tampil penuh percaya diri dengan kulit wajah yang kencang nan menawan.
berikut kami sajikan cara merawat kulit wajh secara tradisional :
Sebelumnya kita bedakan dahulu jenis kulit wajah yaitu ada yang kering dan ada yang berminyak.
Adapaun untuk kulit kering kita harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Siapakan air kelapa 1 gelas, namun harus dari kelapa hijau.
2. Siapkan susu murni 1 gelas, harus benar-benar murni.
3. Siapkan 4 butir putih telur akan lebih baik kalau telur ayam kampung.
4. Siapkan 1 sendok makan madu murni
Campur ke 4 bahan tersbut jadi satu samapi benar-benar merata, kemudian gunakan untuk masker menjelang tidur setiap hari, kalau habis bikin lagi.
Adapun untuk kulit berminyak harus melakukan langkah-langkah berikut ini :
1. Siapkan 2 buah bengkoang sebesar kepalan tangan.
2. Siapkan ketimun 2 buah.
3. Siapakan 3 buah jeruk nipis.
Parutlah ke 2 buang bengkoang tersebut, jeruk nipis dibelah dan diperas ambil airnya, 2 buah mentimun dihancurkan dan diperas diambil airnya.
Campurlah hasil parutan bengkoang, air jeruk nipis dan air mentimun tersebut gunakan sebagai masker pada wajah, setiap menjelang tidur... 
Untuk mengencangkan kulit muka agar tidak keriput juga bisa menggunakan minyaksayur yang dicampur kuning telur, caranya :
Ambil 1 butir kuning telur, kemudian tambahkan minyak sayur 10 tetes atau lebih, gunakanlah untuk asker setiap menjepang tidur.

SELAMAT MENCOBA SEMOGA WAJAH ANDA MENAWAN

Maret 27, 2016

MENGENAL BAHAN POLYESTER DAN POLYMERIC FIBER........SERAT POLYMER



     POLYMERIC FIBER........SERAT POLYMER



Pengenalan ilmu kimia tentang serat.

Apa yang dimaksud serat Polymer ( Polymeric Fiber ) ?, Serat Polymer adalah merupakan rantai polymer yang berikatan sangat kuat dan urus atau mendekati lurus, dan sambung bersambung ke berikutnya satu sama lain, sepanjang serat keadaanya sama seperti pada gambar berikut ini :

           ______________ _______________
___________ ____________ _______________
_____________ ____________ ___________
_________ ______________ _______________

Polymer yang tersuun dalam fiber ( serat ) seperti ini dapat digulung menjadi benang dan digunakan sebagai tekstil.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah bisa lepas serat Polymer, baju yang kita pakai adalah terbuat dari Serat Polymer, demikian juga karpet, tali.
Berikut ini beberapa Polymer yang bisa dibuat serat :
1. Polyethylene
2. Polypropelyne
3. Nylon
4. Polyester
5. Kevlar dan Nomex
6. Polyacrylonitrile
7. Cellulose
8. Polyurethane
Hal yang sangat penting bahwa serat selalu terbuat dari Polymer dalam bentuk Kristal.
Sebagai anda ketahui bahwa kristal dari garam kristal selalu tersusun dari molekul.
Jika kita memiliki susunan molekul yang terbuat dari molekul dengan ukuran yang acak, maka kita akan mendapatkan Polymer kristal yag acak pula.
Dikarenakan terjadinya acak, maka maka ukuran kristal yang tepat sangat sulit didapatkan, dan dalam banyak sekali material yang mungkin memiliki beberapa kristal dan beberapa molekul Polymer menjadi kusut tidak tersusun dalam sebagian material,dari
Situ kita memiliki memilki area Amorphous dalam serat polymer.
Mari kita bahas :
KEKRISTALAN POLYMER.
Disini kita tidak hanya membahas melulu tentang kristal Polymer, akan tetapi kita akan bicarakan jenis kristal yang lain juga,yang dimaksud kristal yang lain disini adalah segala bentuk benda yang mana molekul-molekulnya tersusun dalam bentuk umum.
Contohnya Es, adalah kristal, di dalam es molekul-molekul air tersusun dalam cara yang spesifik, sedemikian juga pada garam meja, Natrium klorida.Anehnya gelas untuk minum bukanlah merupakan bentuk kristal sempurna akan tetapi gelas kaca tersusun atas padatan yang tidak beraturan.


Polymer hanya seperti kaos kaki, kadang tersusun secara rapi seperti laci kaos kaki, apabila seperti ini maka kita katakan bahwa polymer tersebut berbentuk kristal., akan tetapi kadang tidak tertata, dan rantai polymer hanya terbentuk sanagta kusust kacau.
Kalau terjadi seperti ini polymer tersbut kita namakan Amorphous ( ketidak teraturan ).
Mari iita bicarakan tentang Polymer yang rapi dan tersusun, jadi seperti apa susunan polymer terbentuk ?
Dia seperti garis yang membentang lurus, jenisnya seperti tiang yang rapi pada papan menjulang pada penjalan kayu.
Tetapi dia tidak selalu terbentang dengan benar-benar lurus, dan itu adalah Polyethylene dengan berat molekul yang sangat tinggi, Aramid seperti Kevlar dan Nomex.
Sebagian besar Polymer hanya dapat dibentangkan dengan jarak yang pendek sebelum dia kembali melipat semula.
Perhatikan gambar berikut :

 Tidak semua polymer benar-benar tertarik, bahkan akan melipat kembali setelah penarikan.

Untuk Polyethylene panjang rantai akan tertarik sebelum terlipat kira-kira 100 Amstrng.
Akan tetapi tidak hanya terlipat seperti tersebut diatas, Polymer mebentuk tumpukan pada lipatan rantai sebagaiman tertera gambar di bawah, yang dinamakan Lamella :


Tentu saja semua tidak akan serapi seperti pada gambar tersebut, kadang ada sebagian rantai termasuk dalam kristal dan sebagian lagi tidak.
Ketika ini terjadi kita akan mendapatkan bentuk mess seperti di bawah, lamella kita tidak lebih rapi dan teratur bahkan sangat tidak rapi dengan rantai-rantai yang mengggantung di mana saja.


  
Tentu saja, dengan ketidak pastian, rantai-rantai polymer akan selalu ingin kembali ke bentuk lamellasetelah mengeluyur keluar diskitar rantai untuk sebentar. Kalau ini terjadi kita akan mendapatkan gambaran seperti berikut :
  

    

         Lamella ini memiliki rantai-rantai yang keluar sbentar kemudian kembai lagi
         ke dalamnya,pada bagian kiri rantai akan memasuki ke lamellae sebelah kanan
         untuk berada seperti gambar kiri.
         Sedangkan gambar kanan ,rantai kembali beberapa jarak dari sebelah kiri, ke -
         duanya itu mungkin.
         Kedua gambar tersebut adalah yang dinamakan model Switchboard pada Poly
         mer Lamella Kristalin.

Model Swicthboard ini sebuah Polymer Lamela kristalin, sebab kita seperti anda, kita menyampaikan kepada anda, bahwa rantai Polymer tidak berhambur diluar kristal, tetapi
Hanya terlipat kembali didalamnya, sebagaimana kita lihat gambar pertama, itu dinamakan model Adjencr Re-entry.

Amorphous dan kekristalan

Apakah anda sedang menggulung sesuatu ?Jika anda melihat gambar diatas, anda dapat melihat beberapa polymer adaalah berbentuk kristal dan sebagian tidak.Sebagian polymer berbentuk kristal dan sebagian lagi tidak menjadi kristal.
Rantai-rantai atau sebagian beberapa rantai tidak dalam bentuk kristal,yang mana rantai-rantainya tidak tersusun semestinya.
Kita beranggapan bahwa tokoh ilmuwan berkata bahwa itu dalam tingkat Amorphous.
Jadi Polymer terkristal benar-benar memiliki dua komponen yaitu bagian terkristal dan bagian Amorphous.
Bagian terkristal ada di dalam Lamella, sedangkan bagian Amorphous berada diluar Lamella.
Jika melihat gambar pada sudut yang lebar sebagaimana Lamella, kita dapat melihat bagaimana bagian yang terkristal dan bagian Amorphous tersusun.





Seperti apa yang anda ketahui, Lamella muncul seperti jari-jari ban sepeda dari pusat inti
( kadangkala tokoh ilmuwan kita menyebutnya Lamella adalah Lamellar fibrils ), itu benar-benar muncul dalam tiga dimensi.jadi dia seperti bidang roda. Lobang bidang roda disebut  Spherulite.
Dalam sampel terkristal ada berjuta-juta Spherulit.
Diantara Lamella terkristal  ada daerah yang mana rantai-rantai Polymer tidak tersusun semestinya, daerah yang tersusun tidak semestinya ini adalah daerah Amorphous seperti yang telah kita bicarakan.
Seperti yang anda lihat pada gambar, rantai polymer tunggal mungkin merupakan bagian daripada Lamella terkristal dan juga bagian lamella tingkat Amorphous.
Beberapa rantai baik mulai dari satu Lamella, melintang pada daerah Amorphous dan bergabung ke Lamella yang lain, Rantai-rantai ini disebut Tie Molecules.
Jadi anda mengetahui bahwa tidak semua Polymer terkristal sempurna.
Jika anda membuat plastik itu sesuatu yang bagus. Bentuk kristal membuat material kuat, tetapi juga bisa membuat rapuh.
Polymer yang terkristal sempurna akan menjadikan plastik bekas lebih rapuh.
Daerah Amorphous memberikan kekerasan Polymer, yaitu kemampuan untuk dibengkok tanapa putus, akan tetapi untuk membuat serat ( fiber ), kita suka kalau Polymer benar-
benar terkristal., ini karena fiber ( serat ) adalah kristal yang panjang.
Kebanyakan Polymer adalah campuran antara daerah Amorphous dan daerah terkristal, akan tetapi ada bebarapa dengan bentuk kristal yang lebih tinggi atau Amorphous yang lebih tinggi.
Ini beberpa Polymer yang cenderung ekstrim :

Polymer yang kristalnya lebih                 Polymer yang Amorphousnya lebih
Polypropylene                                                 Poly Methyl metacrylate
Syndiotactic Polystyrene                                Atactic Polystyrene
Nylon                                                              Polycarbonate
Kevlar dan Nomex                                          Polyisoprene
Polyketon                                                        Polybutadiene

Jadi kenapa harus ada Polymer yang memiliki Kristal llebih tinggi dan Amorphous yang lebih tinggi ? Ini karena adanya Struktur Polymer dan tekanan antara molekul.


BENTUK KRISTAL DAN STRUKTUR MOLEKUL

Struktur Polymer akan berpengaruh terhadap bentuk kristal, jika sesuai semestinya dan teratur maka ini akan mudah terbentuk kristal., jika tidak maka tidak akan mudah terbentuk kristal.
Perhatikan pada Polystyrene untuk memahami bagaimana ini bekerja :


Seperti apa yang anda lihat daftar di atas, ada dua jenis Polystyrene yaitu Polystyrene Atactic dan Polystyrene syndiotactic, satu sangat terkrista dan satunya sangat Amorphous.

          Polystyrene Syndiotactic sangat tertata, dengan grop phenyl berada pada
          posisi yang bersimpangan sehingga ini membentuk struktur kristal, sedang
          Polystyrene actactic grop phenyl tidak teratur sehingga tidak membentuk
          Kristal, sehingga merupakan Amorphous.

Polymer atactic lain seperti Poly ( methyl methacrylate ) dan ( vinyl chloride ) juga meru
Pakan Amorphous, dan sebagaimana anda inginkan Polymer stereoregular seperti poly -
propylene isotactic dan Polytetrafluoroethylene adalah sangat kristal.
Contoh lain adalah Polyethylene, ini bis bentuk kristal atau Amorphous, Polyethylene linear mendekati terkristal 100%.akan tetapi munculnya cabang-cabang menjadikan tidka linear sehingga menjadi sangat Amorphous.
      











Maret 23, 2016

MENGENAL BAHAN POLYESTER DAN TEKNOLOGI POLYESTER--- Proses pembentukan Chips dan kelanjutan analisa properties PET

PROSES PEMBUTAKAN PET CHIPS


Melanjutkan proses terbentuknya Polyester sempurna pada bab sebelumnya, disini kita bahas tentang line pembentukan chips pada PET tersebut.
Sebagaimana kita ketahui bahwa PET yang terbentuk dalam final reaktor ( DRR ) merupakan PET bentuk leleh cair, sehingga apabila akan dipacking dalam Chips baging harus dibentuk granule atau butiran-butiran kecil yang disebut CHIPS. , BACA JUGA ARTIKEL

TERBENTUKNYA POLYESTER SEMPURNA

Prinsip dasar pembetukan CHIPS adalah PET leleh cair dari DRR dipompa melalui Chips head Casting atau die head yang terdapat lobang-lobang kecil dengan diameter dan jumlah tertentu, sehingga lelehan PET cair tersebut keluar dalam bentuk memanjang, kemudian didinginkan menggunakan air dengan suhu antara 20 - 22°C agar membeku dan mengeras, lelehan beku tersebut dilanjukan ke pisau pemotong yang telah diatur posisinya sehingga butiran memiliki ukuran tertentu.
Namun dalam pembentukan Chips ada juga dengan bentuk lain yaitu PET leleh cair yang keluar dari die Head tidak melalui lobang-lobang akan tetapi lobang yang melebar, sehingga keluaran berbentuk lembaran yang dinamakan Ribon, kemudian ribon tersebut dilewatkan pada pisau pembelah dan pemotong, tapi teknologi ini sudah ditinggalkan.
Chips potongan yang masih basah akibat dari pendinginan, dilewatkan pemisah air sehingga dihasilkan Chips kering, kemudian ditransfer ke Silo ( Tangki penampungan sementara ) dari Silo kemudian dilakukan Baging dengan Chip Bag yang biasanya muat 1 Ton Chip, pada luar Bag diberi identifikasi nomor Bag dan nomor Lot juga tanggal Produksi.



Berikut contoh Chips : Super Bright



Kita lanjutkan mengenai analisa PET  dari artikel sebelumnya :

3. Analisa moisture pada PET menggunakan system Elektrolisis
    Prinsip Analisa :
    Air dari sampel PET dikeluarkan,dengan bantuan nitrogen yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 205°C, kemudian uap air bersamaan dengan Nitrogen didorong ke Cell Electrolitic. sejumlah air yang teruapkan tersebut diserab oleh dua cell yang terhubungkan yang diisi dengan Phosphorus pentoxide ( P2O5 )dan didekomposisi secara elektrolisis, menjadi  Hidrogen dan Oksigen.
  

 

dua kawat platinum digulung pada tabung teflon sebagai elektroda yang terbungkus dengan lapisan tipis.     Phosporus Pentoxide  setelah diberi tegangan dan penambahan Asam Phospat encer.

Disaat diberikan tegangan secara konstan pada elektroda ini dan dilewatkan gas nitrogen basah melalui Cell elektrolitik, akan terjadi arus dan secara langsung menandakan adanya kandungan air pada sampel,yang secara otomatis ditunjukan oleh pengukuran alat dalm satuan microgram air.
 
     3.1 Peralatan
          3.1.1  Meeco Moisture analyser Type LBY Model W
          3.1.2  Penampung/tempat sampel ( sample holder ) dengan kapasitas 10 gr
          3.1.3  Regenearis set untuk Cell Electrolitic
          3.1.4  Kran reduser Nitrogen, sambunga R 1/4"
          3.1.5  Drying device yang terdapat adsorber  untuk mengeringkan Cartridge .
          3.1.6  Swagelock reducer jumlahnya 3 yaitu 1/4" sampai 1/8 "diameter luar
          3.1.7  Pipa logam diamter luar 1/8"

     3.2 Bahan Kimia
           3.2.1  Di Potassium tartrate K2C4H4O6 x 1/2 H2O
           3.2.2  Acetone
           3.2.3  Air destilat
           3.2.4  Frigen
           3.2.5  Asam Phospat 86%
           3.2.6  Nitrogen murni
       3.3  Cara kerja
            3.3.1. Posisikan Alat Moisture Analyzer diatas meja kerja Laboratorium yang benar-benar datar dan terbebas dari getaran.
            3.3.2. Sambung alat anlyzer dengan bantuan pipa logam diameter luar 1/8"melewati bagian pengering dan kran reduser ke Silinder Nitrogen.
            3.3.3. Buka Silinder Nitrogen, atur aliran gas menggunakan kran reduser, sehingga mengalir ke Alat Moisture Analyzer dengan kecepatan alir 50ml/menit.

            3.3.4. Sample Holder ( tempat sampel ) harus benar-benar rapat menutup pada furnace kalau tidak maka aliran Nitrogen tidak bisa diatur, tekanan sebelum masuk ke analyzer antara 2 sampai 3 Psi.
            3.3.5. Hidupkan Analyzer dengan cara memutar saklar INSTRUMENT POWER SWITCH dari posisi Off ke On
            3.3.6. Atur level tombol "Cond -Anal" ke posisi"Condition"
            3.3.7. Hidupkan sistem pemanasan dengan cara memutar tombol " HEATER POWER SWITCH dari posisi off ke posisi on.
            3.3.8. Atur suhu Furnace pada kontrol suhu 400°F = 205°C, jarum warna merah menunjukan suhu yang diinginkan, sedangkan warna hitam adalah pembacaan suhu sesungguhnya.
            3.3.9. Lakukan kondisioning untuk alat Analyzer , dengan cara analyzer biarkan bekerja pada 0-1 mA meter pada cell 1 menunjukn hasil dibawah 0.49 mA dan Cell 2 di bawah 0.1 mA, ini biasanya memerlukan waktu 24 jam,pada kondisi demikian level Cond-Anal posisikan pada "cond "kemudian setelah 24jam putar pada posisi "anal"dan lakukan pengecekan apakah level mA meter sesuai yang diinginkan di atas.

Chips Semidull :



AKAN BERLANJUUTT>>>> ikuti terus.






POLYESTER